Kamis, 02 Mei 2019

Ceramah 1: PENDAHULUAN


Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepadaMu untuk dihindarkan dari memberikan petunjuk palsu dan bantulah hamba memberikan kebaikan kepada orang lain karena hanya Engkaulah yang mampu memberikan petunjuk dan kebaikan pada semua mahklukMu.

Sesungguhnya kita ada dan hidup di dunia ini bukan untuk mencari harta, tahta (jabatan) dan wanita (kawin dan beranak pianak) tetapi beribadah kepada Allah. Bukan sekedar beribadah tetapi mencari ridho dan kasih sayangNYa. Dengan ridho dan kasih sayang-Nyalah kita akan mendapatkan keselamatan dan kebaikan dunia akhirat.

Ingat ridho Allah bukan ridho manusia yang kita cari di dunia ini. Hasil dari ridho Allah abadi dan hasil dari ridho manusia sementara. Kenapa saya katakan demikian?

Karena manusia itu sementara, sementara hidupnya, sementara pandangannya dan sementara kekuasaan dan kekayaannya. Bahkan mungkin hari ini dia berkata sesuatu adalah baik, boleh jadi besok dia berkata itu adalah jelek. Hari ini dia menjabat dan berkuasa, besok boleh jadi tidak punya jabatan dan kekuasaan sama sekali. Oleh sebab itu jangan menyandarkan nasib dan harapan mutlak pada manusia atau orang lain, yang kekauasan bahkan kehidupannya tidak abadi sama sekali.

Bukan berarti kita tidak boleh percaya orang lain sama sekali, bukan berarti kita tidak boleh berharap pada orang lain. Tentu saja kita boleh percaya dan menaruh harapan pada orang lain, tetapi jangan taruh kepercayaan dan harapan pada orang lain melebihi kepercayaan dan harapan kita kepada Allah. Jangan gadaikan kepercayaan dan harapan kita kepada Allah sekalipun untuk mendapatkan ridho orang lain supaya kita mendapatkan jabatan dan kekuasaan yang memukau dari pejabat, pimpinan, bos ataupun lainnya. Kita hidup di dunia ini hanya sementara dan sampai kapan batas hidup kita di dunia ini hanya Allah yang mengetahuinya. Tidak ada jaminan anda dapat hidup sampai tua dan tidak ada jaminan anda dapat hidup sampai besok. Kita hidup di dunia ini hanya untuk mengumpul bekal untuk akhirat. Terserah kita bekal yang baik ataupun bekal yang buruk. Jika bekal baik maka akan memperoleh kebaikan pada akhirnya dan jika bekal buruk maka akan memperoleh keburukan pada akhirnya. Akhirat itu abadi, dunia itu sementara. Oleh sebab itu berjuang di dunia untuk mengumpulkan bekal kebaikan demi kebahagiaan hakiki di akhirat yang abadi adalah pilihan bijak.

OK, mungkin ini sedikit pendahuluan dari saya dengan harapan anda mendapatkan sedikit gambaran isi buku ini. Semoga dapat menjadi suar sinar di dalam jiwa kita yang dapat membawa kebaikan dan petunjuk untuk meningkatkan kualitas iman kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar