Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepadaMu untuk dihindarkan dari
memberikan petunjuk palsu dan bantulah hamba memberikan kebaikan kepada orang
lain karena hanya Engkaulah yang mampu memberikan petunjuk dan kebaikan pada
semua mahklukMu.
Sesungguhnya kita ada dan hidup di dunia ini bukan untuk mencari harta,
tahta (jabatan) dan wanita (kawin dan beranak pianak) tetapi beribadah kepada
Allah. Bukan sekedar beribadah tetapi mencari ridho dan kasih sayangNYa. Dengan
ridho dan kasih sayang-Nyalah kita akan mendapatkan keselamatan dan kebaikan
dunia akhirat.
Ingat ridho Allah bukan ridho manusia yang kita cari di dunia ini. Hasil
dari ridho Allah abadi dan hasil dari ridho manusia sementara. Kenapa saya
katakan demikian?
Karena manusia itu sementara, sementara hidupnya, sementara pandangannya
dan sementara kekuasaan dan kekayaannya. Bahkan mungkin hari ini dia berkata
sesuatu adalah baik, boleh jadi besok dia berkata itu adalah jelek. Hari ini
dia menjabat dan berkuasa, besok boleh jadi tidak punya jabatan dan kekuasaan
sama sekali. Oleh sebab itu jangan menyandarkan nasib dan harapan mutlak pada
manusia atau orang lain, yang kekauasan bahkan kehidupannya tidak abadi sama
sekali.
Bukan berarti kita tidak boleh percaya orang lain sama sekali, bukan
berarti kita tidak boleh berharap pada orang lain. Tentu saja kita boleh
percaya dan menaruh harapan pada orang lain, tetapi jangan taruh kepercayaan
dan harapan pada orang lain melebihi kepercayaan dan harapan kita kepada Allah.
Jangan gadaikan kepercayaan dan harapan kita kepada Allah sekalipun untuk
mendapatkan ridho orang lain supaya kita mendapatkan jabatan dan kekuasaan yang
memukau dari pejabat, pimpinan, bos ataupun lainnya. Kita hidup di dunia ini
hanya sementara dan sampai kapan batas hidup kita di dunia ini hanya Allah yang
mengetahuinya. Tidak ada jaminan anda dapat hidup sampai tua dan tidak ada
jaminan anda dapat hidup sampai besok. Kita hidup di dunia ini hanya untuk
mengumpul bekal untuk akhirat. Terserah kita bekal yang baik ataupun bekal yang
buruk. Jika bekal baik maka akan memperoleh kebaikan pada akhirnya dan jika
bekal buruk maka akan memperoleh keburukan pada akhirnya. Akhirat itu abadi,
dunia itu sementara. Oleh sebab itu berjuang di dunia untuk mengumpulkan bekal
kebaikan demi kebahagiaan hakiki di akhirat yang abadi adalah pilihan bijak.
OK, mungkin ini sedikit pendahuluan dari saya dengan harapan anda
mendapatkan sedikit gambaran isi buku ini. Semoga dapat menjadi suar sinar di
dalam jiwa kita yang dapat membawa kebaikan dan petunjuk untuk meningkatkan
kualitas iman kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar