Kamis, 02 Mei 2019

Ceramah 2: MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG LEMAH


Sesungguhnya kita manusia adalah makhluk yang lemah. Tanpa bantuan orang lain kita tidak bisa apa-apa. Sejak bayi kita membutuhkan orang lain, terutama orang tua, saat kita sudah tuapun, kita membutuhkan orang lain, seperti istri dan anak untuk membantu kita. Saat remajapun, kita tetap membutuhkan orang lain, butuh pasangan hidup, butuh yang mau menggaji atau memberikan kita uang dan butuh yang mau menjual atau memberi yang kita butuhkan. Jadi untuk apa kita sombong dan membanggakan diri bahwa kita cerdas, kaya dan berkuasa karena paa yang kita miliki tersebut sebenarnya tidak abadi dan fana. Cerdas berilmu, bahkan memiliki gelar profesor karena kepintarannya, missal di bidang pertanian, tetapi saat dihadapkan masalah computer seperti kerusakan aplikasi, dia menjadi orang yang bodoh, tidak tahu bagaimana memperbaikinya. Pintar dan ahli di bidang politik, saat pesawat yang ditumpanginya mengalami gangguan di udara, dia cuman bisa pasrah dan tidak bisa mengandalkan apapun yang dimilikinya. Bigitu pula saat memiliki jabatan dan kekuasaan, saat anda terkena penyakit hingga jatuh lumpuh anda tidak bisa berbuat apa-apa jika jabatan tersebut lepas karena tidak mampu melaksanakan tugas jabatan. Demikian juga harta kekayaan, tidak ada harta kekayaan di dunia ini yang abadi, suatu saat pasti akan ditinggalkan bahkan kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

Sesungguhnya Allah hanya menitipkan harta, tahta dan wanita sementara pada kita bahkan segala sesuatu yang kita miliki selain itu. Termasuk kegagahan, kecantikan, kekuatan, kesehatan dan segala pesona yang kita miliki. Dan semua ini akan diminta pertanggungjawabannya. Perkiraan  bahwa segala harta yang kita miliki adalah abadi dan selalu bertambah karena kepintaran yang kita miliki. Maka perkiraan ini adalah tipuan dunia yang akan menjebak hati kita agar sibuk mengejar dunia dan melupakan akhirat. Memang banyak yang berpikir bahwa urusan akhirat adalah urusan orang-orang yang sudah tua renta yang tidak bisa mengurus dunianya lagi. Sedangkan dunia adalah urusan orang-orang yang masih muda dan kuat. Sesungguhnya banyak orang yang masih muda, sehat dan kuat tetapi karena kehendak Allah mereka meninggal dengan berbagai sebab yang  telah ditentukan oleh-Nya. Ada yang meninggal karena kecelakaan, ada yang karena serangan jantung dan lain sebagainya, tidak ada yang dapat menduganya. 

Oleh sebab itu tidak ada yang perlu kita sombongkan apapun yang ada pada diri kita karena segala sesuatu yang ada pada diri kita adalah titipan. Dan ingat kesombongan itu hanyalah miliki Allah semata. Tidak ada yang pantas menyombongkan diri di alam semesta ini kecuali Allah. Dialah Allah yang maha agung lagi maha menyombongkan diri. Bahkan kita diancam tidak akan masuk surga jika ada setitik kesombongan dalam qalbu. Oleh sebab itu bersihkanlah hati dari kesombongan dan isilah dengan keyakinan atau kepercayaan bahwa Allahlah semata yang memiliki keagungan dan keperkasaan di alam semesta ini. Jika ada kelebihan dari diri kita maka itu semata-mata adalah sebagian kecil keagungan Allah yang dititipkan pada diri kita yang perlu disyukuri, dipelihara bukan dibangga-banggakan seolah-olah itu miliki kita semata karena sesuangguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar